Kamis, 01 September 2011

Laporan Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO) Tentang Vegetarian

Pendahuluan
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) didirikan pada tahun 1948 sebagai badan khusus Perserikatan Bangsa-bangsa. Dengan anggotanya yang hampir mencapai dua ratus negara, badan tersebut melaksanakan program-program berskala dunia untuk mencegah dan melenyapkan penyakit. Tetapi, misi WHO melangkah lebih jauh dari sekadar pengobatan terhadap penyakit jasmani. Tujuannya adalah  “pencapaian tingkat kesehatan yang tertinggi untuk seluruh umat manusia di dunia”, di mana kesehatan didefinisikan sebagai “kesejahteraan yang seutuhnya baik fisik, mental maupun sosial".
Setelah bertahun-tahun, WHO secara terus-menerus mencari cara untuk mencapai tujuannya. Prestasi penting yang pertama adalah memberantas penyakit cacar, yang sejak lama dianggap sebagai penyakit infeksi paling mematikan. Cacar telah menyebabkan jutaan kematian dan banyak penderitaan selama berabad-abad. Tetapi, WHO menyusun program untuk memberantas penyakit tersebut. Petugas-petugas WHO pergi ke berbagai negara untuk mengelola program vaksinasi secara besar-besaran. Sebagai hasilnya, penyakit cacar berhasil dilenyapkan pada tahun 1977. Sejak saat itu, WHO mengalihkan perhatian kepada penyakit-penyakit lainnya seperti penyakit polio dan kusta, di mana sekarang ini penyakit-penyakit tersebut telah hampir selesai diberantas.
Selain memerangi penyakit, WHO telah berperan utama dalam mempromosikan ke seluruh dunia program-program kesehatan dan pencegahan penyakit. Melalui kerja sama dengan rekan-rekan di bidang penelitian kesehatan, WHO mengumpulkan data kebutuhan dan kondisi kesehatan secara global, khususnya di negara-negara berkembang. Salah satu  prakarsa terbaru adalah Strategi Global dalam Pola Makan, Aktivitas Fisik dan Kesehatan. Proyek ini, diberi mandat oleh Majelis Kesehatan Dunia pada bulan Mei 2002, berkembang melalui penemuan bahwa semakin banyak orang di negara berkembang menderita penyakit kronis.
Meningkatnya urbanisasi  memainkan peran yang besar dalam mengubah kondisi kesehatan di antara penduduk negara-negara berkembang. Selain itu, telah lama diketahui bahwa penduduk kota lebih suka mengkonsumsi makanan yang padat energi yang mengandung kadar lemak jenuh yang tinggi dan karbohidrat yang telah diproses. Bagi para penduduk pendatang yang miskin, perubahan tiba-tiba pada pola makan, bersamaan dengan peralihan ke gaya hidup menetap, telah berdampak meningkatnya masalah-masalah kesehatan kronis seperti penyakit hati, diabetes, serangan jantung, kanker dan penyakit pernapasan. Namun demikian, faktor-faktor terbesar yang menyebabkan kondisi ini - tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, peningkatan berat tubuh dan kurangnya olah raga – sebagian besar dapat dicegah.

* Makan lebih banyak buah dan sayuran, kacang-kacangan dan biji-bijian
* Lakukan latihan fisik/olah raga setiap hari
* Ganti lemak jenuh hewani dengan minyak sayur tak jenuh
* Kurangi jumlah lemak, garam dan gula dalam pola makan
* Pertahankan berat tubuh normal
* Hentikan merokok

Walaupun pedoman-pedoman ini tidak memerincikan pada pola makan vegetarian sepenuhnya, mereka secara jelas menekankan pada buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian dan lemak sayur. Sebagai tambahan, rekomendasi-rekomendasi ini berdasarkan pada data yang dikumpulkan dari seluruh dunia, dan merefleksikan kepedulian baik terhadap gizi maupun kepedulian terhadap perbedaan kultural, termasuk kelompok-kelompok yang menilai vegetarian  dari sudut pandang kasih sayang pada hewan. Sebagai contoh, WHO menerima masukan dari Persatuan Vegetarian Internasional (International Vegetarian Union - IVU),  sebuah organisasi dengan anggota yang berada di seluruh dunia, yang didirikan pada tahun 1908.

Pada bulan Mei 2004, WHO akan mengajukan usulan ini sebagai  proposal dasar pencegahan yang bersifat global kepada Majelis Kesehatan Dunia untuk memberikan anggota Majelis bukti nyata untuk melaksanakan strategi-strategi kesehatan nasional. WHO juga akan melakukan interaksi dengan industri makanan internasional untuk menekankan tanggung jawab sektor bisnis ini dalam membantu mencapai tujuan-tujuan ini.

Proyek terbaru WHO lainnya termasuk kampanye untuk mengurangi penggunaan rokok di seluruh dunia, dan penelitian  tentang pengaruh medan elektromagnetik di sekeliling ponsel terhadap kesehatan.

Penelitian yang dilakukan setelah Majelis Kesehatan Dunia dibentuk, menemukan bahwa pola makan dan olah raga merupakan elemen kunci dalam memerangi faktor-faktor risiko ini. Sebagai contoh, pola makan yang kaya akan buah-buahan dan sayur-mayur, yang mengandung gizi yang meningkatkan sistem kekebalan, mempertinggi pertahanan alami tubuh untuk melawan penyakit infeksi. Secara spesifik, rekomendasi-rekomendasi berikut dibuat oleh WHO untuk  melindungi kesehatan.

Selasa, 02 Agustus 2011

Konsumsi orgarnik Kurangi Karbon

sebagai individu, kita bisa berkontrabusi langsung dalam  mengurangi emisi karbon yang menjadi salah satu penyebab pemanasan global dan perubahan iklim. banyak hal yang bisa kita lakukan, mulai dari konsumsi kita, pemakaian listrik, kertas, dan produk-produk lainnya.
konsumsi adalah kebiasaan yang selalu kita lakukan untuk memenuhi kebutuhan pokok tubuh kita menyangkut energi dan asupan nutrisi. Dengan memperhatikan dan memilih apa yang kita konsumsi akan sangat berarti dalam mengurangi jejak karbon. Salah satunya dengan mengonsumsi produk organik maka kita akan berkontrabusi mengurangi karbon dari proses penanamannya.
Menurut Bibong Widyarti sebagai konsumen organik saat talkshow yang diselenggarakan komunitas Organik Indonesia(KOI) dijakarta ( 20/5) semakin banyak yang berkomitmen hidup organik akan memperkecil jejak karbon. Gaya hidup organik yaitu gaya hidup yang visioner, cerdas, arif ( tidak rakus dan sesuai kebutuhan) humaris dan selaras dengan alam. Tentunya dengan mengkomsumsi produk organik juga.
Dengan mengkomsumsi produk organik berarti berpertisipasi meningkatkan produksi pangan rendah karbon. petanian organik memanfaatkan pupuk organik dari hasil pengomposan sampah dan kotoran ternak. maka pertanian organik mengurangi karbon dari produksi pupuk kimia yang emnggunakan banyak sumber energi fosil. Hal ini didukung oleh penelitian Soil Assosiation yang menemukan bahwa pertanian organik mampu menyerap 3,2 juta ton karbon setara dengan menyerap karbon hampir 1 juta mobil on the road.
 Selain dari produksi yang rendah karena menggunakan pupuk organik mengonsumsi produk organik juga mengomsumsi karbon dari transportasi untuk mempertahankan kualitas konsumsi juga sangat dianjurkan mengonsumsi produk organik yang berasal dari daerah yang tak jauh dari temapt tinggal. Hal ini tentu akan mengurangi karbon dari transportasi pengangkutan produk.
 Yang tak kalah penting lagi, mengonsumsi produk organik bisalebih hemat seperti pengalaman Bibong yang sejak tahun 1997 memutuskan mengonsumsi organik dengan mengonsumsi beras organik ternyata lebih hemat sekitar 10 kg beras, tentunya akan mengurangi karbon dari produksi pangan juga :-)
 





Selasa, 05 Juli 2011

Saya Masih Suka Kepada Rasa Daging, Apakah Yang Sebaiknya Saya Lakukan?

Tugas mengubah dari pemakan daging, menuju kesuatu keadaan baru yaitu memakan makanan yang penuh dengan daya hidup, segar dan bergizi tinggi ternyata jauh lebih mudah dari nampaknya semula.Sebenarnyalah pendapat beribu-ribu makanan non vegetaris yang tinggi gizinya dan enak tidak pernah kita cicip karena kebiasaan, conditioning, dan kekurangan informasi. Kebanyakan orang merasa heran menemukan sedemikian banyak makanan berprotein tinggi terbuat dari buah-buahan yang sama sekali tidak dikenal seperti millet, buckwheat, groats, kacang garbanzo, lentils , beras merah, dan tofu, untuk menyebut beberapa dari antara. Mempelajari masak makanan vegetaris jauh lebih mudah dari yang dibayangkan semula.Banyak pemula melaporkan bahwa untuk pertama kali mereka mengemari kegiatan memasak itu. Kegembiraan tak terduga dari masak makanan vegetaris ialah kenyataan bahwa setelah mempelajari beberapa prinsip dasar, maka prinsip- prinsip itu dapat berlaku pada sejumlah tak terhingga bahan makanan padi-padian, legumes, sayuran dan kacang-kacangan. (  dan memakan makanan vegetaris juga sangat ekonomis, dapat mengurangi belanja pasar sebanyak 50% ).

Apabila semua usaha untuk menjadi seorang vegetaris itu gagal, pergilah saksikan kegiatan dirumah menjanggalan ini barang kali inspirasi yang anda perlukan .Apapun juga bentuk kesulitan pada pemulanya tidak akan berat dari pada berhenti merokok. kebanyakan orang merasakan keberuntungan secara langsung ( lever energi lebih tinggi, sistem pecernaan lebih bersih, kejernihan mental meningkat,bau badan lebih banyak) sedemikian memuaskan, sehingga proses perubahan sungguh menyenangkan. Kesehatan cemerlang yang dihasilkan bukan sekadar kesehatan fisik, anda akan merasa gembira didalam menerapkan cita-cita humanitarian dan rasa bahagia yang didapat dengan melakukan pengabdian yang penuh rasa cinta kasih terhadap semua makhluk ( manusia dan bukan manusia ) di planet bumi ini .Memakan makanan vegetaris, makanan sewajarnya bagi manusia, hanya sedikit sekali menyakiti makhluk lain; dan kebiasaan makan kita itu semakin menyadarkan kita kepada kesatuan kehidupan dan menyadari kesadaran Agung melandasi semuanya :-)




Kamis, 23 Juni 2011

Gaya Hidup Vegan Organik Menganut Prinsip Ahimsa (Tanpa Kekerasan)

Jika  kita ikut dalam tren vegan organik atau menanam dengan metode pertanian vegan organik, maka Anda akan merasakan semakin banyak kasih dari alam, kasih dari planet Bumi, kasih dari pohon-pohon, bahkan kasih dari sebilah rumput, dari bunga-bunga. Kita merasakan begitu banyak kasih sari Bumi tempat kita berjalan. Ini bahkan tidak dapat kita jelaskan dengan bahasa manusia. Kita harus merasakannya. Saya selalu merasakannya, tapi saya tidak dapat mengirimkan pesan spiritual ini kepada orang lain. Setiap orang harus mengalaminya sendiri.
Sekali kita beralih ke pola makan vegan berbelas kasih, gaya hidup yang berkenan kepada surga, maka kita akan meraskan semakin banyak kasih, semakin terhubung etiap saat. Ahimsa berarti tidak melukai makhluk apapun, dimulai  dengan pola makan vegan. Pola makan vegan organik adalah yang terbaik. Kita akan menuai, apa yang kita tabur. Jika kita menabur benih-benih penuh kebajikan ini di Bumi, serta didalam hati kita, sebagai seorang vegan, kita menghindari semua produk hewani. Misalnya, sebagian besar produksi susu menyebabkan penderitaan, pertama-tama karena semua bayi dari induk sapi diambil pada saat lahir.Tidak banyak orang mengetahuinya, termasuk saya sendiri sebelumnya. dan bayi-bayi sapi ini akan segera terbunuh. Kekurangan susu ibu dan kasih sayang ibu, mereka akan mati segera setelah dibawa pergi. Lalu, induk sapi itu dengan paksa dihubungkan ke mesin yang dapat menyebabkan rasa sakit yang menyiksa serta jatuh sakit, hanya supaya manusia bisa mengambil susunya :-)

Minggu, 13 Maret 2011

Makanan Nabati tidak Membawa Kematian

Oliver Pada kunjungannya ke rumah jagal Dave Gifford, seorang mahasiswa dari Trinity College, Connecticut melukiskan kondisi sapi-sapi yang akan disembelih seperti disaksikannya untuk pertama kalinya. ‘ Korban berikutnya didorong ( masuk ke tempat jagal ) dengan menggunakan batang listrik bertegangan tinggi. Bagian ini paling memakan waktu karena ternak sepenuhnya menyadari apa yang menunggu mereka di depan dan berusaha sekuat tenaga untuk tidak masuk ke dalamnya. Simptom fisik teror begitu jelas di wajah setiap ekor sapi….. teror yang menjadi sedemikian mendalam dan mendalami. Mereka bisa mencium bau darah, dan melihat sahabatnya dipotong-potong tubuhnya. Selama beberapa detik terakhir dalam hidupnya, mereka berontak sekuat-kuatnya. Keempat sapi yang kematiannya saya saksikan sendiri menunjukkan usaha melarikan diri ke langit-langit satu-satunya arah yang tidak diblokir oleh pintu baja. Hingga kematian datang dengan tembakan senjata di atas kepala mereka…. Saya pikir seharusnya jelas, ada cara lain untuk memberi makan kepada diri kita sendiri.’ Sapi-sapi yang menunggu pembantaiannya seakan telah gila karena teror yang demikian mencekam diri mereka. Saking kalapnya karena didorong ketakutan yang luar biasa, mereka seakan ingin terbang ke langit-langit ruang jagal karena itulah tempat satu-satunya yang memungkinkan untuk melarikan diri. Tetapi sapi-sapi tidak memiliki sayap. Mereka hanya bisa menunjukkan ekspresi yang akan sama jika manusia dihadapkan kepada kondisi serupa. Berusaha dengan segala cara, mungkin atau tak mungkin untuk melarikan diri. Berentet di koridor baja yang sempit dan tidak kemungkinan gerak bebas, menunggu giliran untuk dijagal. Pada saat yang sama mereka bisa mendengar suara lenguhan moo dari teman-temannya yang ketakutan, kesakitan, jeritan minta tolong. Bau amis darah menyengak hidung mereka dan mereka melihat badan teman-temannya dijagal dan dipisahkan satu per satu. Pemandangan yang dilukiskan Pendeta Roysebagai ‘ sungguh memuakkan '
Jika kita tergerak untuk bertanya tentang siapa yang  bertanggung jawab atas kesakitan, teror, ketakutan, penderitaan, dan kematian makhluk-makhluk yang begitu lembut, maka kita akan menemukan betapa benarnya ujaran Ralph Waldo Emerson ( 1803-1883 ), ‘ Dalam makan malam, dan bagaimana rapinya rumah jagal tersembunyi bermil-mil jauhnya, keterlibatan Anda di sana akan tercium.’ Meskipun sebagian besar dari kita tidak pernah mengunjungi rumah jagal, tetapi kematian di sana berkaitan begitu langsung dengan setiap konsumen. Dengan segala kekerasan dan pembunuhan yang dilakukan atas makhluk lain yang tidak merugikan kita, tidak mencelakakan kita, tidak mengancam masa depan kita dan anak-anak kita, apa yang telah kita lakukan sebenarnya. Kita menghambat kemajuan spiritual kita sendiri. Seperti dikatakan oleh tokoh besar dunia, Mahatma Gandhi bahwa kemajuan spiritual menuntut kita, pada tahap tertentu, menghentikan perbuatan membunuh sesama makhluk demi memuaskan keinginan tubuh kita.